Friday, August 17, 2012

Kopi Darat

Sebenarnya gue malu banget sama si teman ini. Secara udah hampir 2 tahun tinggal di Bali, sama-sama di Denpasar pula, tapi gue baru bisa kopi darat sama beliau. Siapakah beliau ???

Namanya Yuli, temen kantor virtual jaman gue masih kerja dulu. Gue di kantor pusat Jakarta, sementara Yuli di kantor cabang Denpasar. Jadi hubungan kami ya sebatas email dan telponan doang. Tugas gue sebagai accounting national controller mengharuskan gue untuk selalu kontak cabang se-Indonesia Raya (sekitar 30-an cabang, bo!) yang salah dalam memasukan akun-akun rekening mereka yang bisa berakibat kesalahan pada penyajian laporan keuangan cabang yang bersangkutan. Nah, cabang Denpasar termasuk yang sering gue kontak. Meski Yuli bukan kepala keuangan dan akunting cabang Denpasar, tapi dia mengerti banget sistem dan aktifitas transaksi kantornya. Dia resign duluan setahun sebelum gue.

Rumah Yuli di Dalung. Agak jauh dari rumah gue. Makanya susah banget ketemuan karena harus nunggu wiken biar si Romo bisa nganter. Gak PD deh gue naik motor sendiri ke daerah yang belum gue kenal (alesan banget!).

Jadi hari ini, abis Romo upacara tujuhbelasan, kami meluncur ke rumah Yuli. Kesan pertama lihat si Yuli, ternyata biar agak ndut tapi Yuli cantik euy. Wajahnya manis dan kulitnya putih bersih. Dia pake kaos dan kain dengan tali pengikat di pinggang. Pakaian khas sehari-hari wanita Bali

Ternyata, Yuli buka warung tipat di garasi rumahnya. Jadi abis cipika cipiki, ngobrol bentar, dia bikinin kami tipat ayam betutu. Eh, si Mbul pake minta es teler juga. Hadeeeuuuhh...nggak mau rugi amat sih, neng. Anaknya, Meura yang berumur 15 bulan ikutan ngeramein suasana. Sambil makan, ngobrol ngalor ngidul tentang kantor yang sudah kami tinggalkan. Emang ya, nostalgia bikin sensasi tersendiri. Ada rasa ingin kembali lagi ke masa lalu. Hiks...begitulah waktu. Berjalan menghajar kita tanpa peduli.

Yang jelas, gue seneng punya temen disini, di Bali. Temen yang merupakan bagian dari masa lalu gue. Saking senengnya makan sambil ngobrol, sampe lupa poto-poto. Berarti harus ketemuan lagi ya, Yul :)

Pulang dari rumah Yuli, kami langsung menuju Tanah Lot karena emang searah. Jadi ya sekalian aja. Nggak usah ceritain Tanah Lot lah ya. Indahnya saat matahari terbenam udah kesohor kemana-mana. Cuma kunjungan gue kali ini lumayan seru karena kami menikmati sunset dari sisi kanan. Biasanya kan dari sisi kiri Pura Tanah Lot. Jadi, sore itu di atas tebing, kami menyaksikan matahari menyelesaikan tugasnya. Dirgahayu Indonesia-ku (halahhh...nggak nyambung blas!!!)

No comments:

Post a Comment